Breaking News

Sepuluh Jenis Doa yang Alkitabiah

Doa harus menjadi prioritas agar kerohanian kita mengalami kemajuan dan kuat di segala keadaan.


Alkitab tidak pernah berhenti menasihati agar kita selalu bertekun di dalam doa.  Itulah yang dikehendaki Tuhan!  Karena Doa adalah nafas hidup orang percaya.

Banyak orang Kristen yang merasa dan menjadikan doa sebagai suatu hal yang sulit dilakukan. 
Sehari ada 24 jam, tapi rasa-rasanya kita sulit menyediakan waktu;  jangankan 1 jam, beberapa menit saja kita sepertinya tak mampu, padahal berdoa itu sangat penting dan harus menjadi bagian hidup kita. 

Bagi orang percaya, doa itu menjadi nafas hidup!  Bayangkan jika kita tidak dapat bernafas beberapa menit saja kita pasti akan mati.  Tanpa doa kita pun akan mengalami kematian rohani. 

Terlebih di masa-masa sulit sekarang ini, masihkah kita tidak mau berdoa? 

"Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya."  (Mazmur 32:6). 

     Apa sebenarnya yang terjadi ketika kita berdoa?  Kita berkomunikasi dengan Tuhan;  suatu hubungan yang intim/akrab antara kita sebagai anak dengan Tuhan sebagai Bapa kita. 

Hubungan ini bersifat dua arah: kita mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan dan kita memberi kesempatan Dia berbicara kepada kita. 

Seringkali yang terjadi kita hanya berdoa ketika rincian kebutuhan kita sudah menumpuk tanpa mempedulikan apa yang Tuhan mau.
 
Ketika kita mendisiplinkan diri dalam hal berdoa, kita akan semakin dewasa rohani sehingga kita pun semakin mengenal Tuhan dan semakin mengerti kehendakNya atas kita. 

Kehebatan pelayanan Tuhan Yesus bukanlah karena Ia mengandalkan keberadaanNya sebagai Anak Allah, tetapi sebagai Anak Manusia yang senantiasa mengandalkan BapaNya melalui doa-doaNya.

Ia tidak pernah melewatkan waktuNya tanpa doa.  KehidupanNya selama di bumi penuh dengan doa.

     Jikalau kita ingin hidup seperti Tuhan Yesus tidak ada jalan lain selain kita harus mendisplinkan diri dalam hal berdoa.

Ia berkata,  "Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu."  (Yohanes 14:12).

Karena itu kita perlu untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang doa Kristen sebagaimana yang dicatat dalam Alkitab.

Salah satunya adalah kita perlu mengetahui tentang jenis-jenis doa Kristen menurut Alkitab.
Jika kita perhatikan, ada banyak jenis doa Kristen yang dicatat di Alkitab.

Dan paling tidak, ada 10 jenis doa Kristen menurut Alkitab yang terpenting dan paling umum. Tetapi pembagian jenis doa ini bukanlah suatu hal yang baku, sehingga dalam beberapa hal bersifat tumpang tindih.

Namun demikian, pembagian jenis doa Kristen ini setidaknya membuat kita bisa lebih memahami doa Kristen dan mempraktekkannya dalam doa-doa kita.

Jenis-jenis doa apa sajakah yang termasuk ke dalam 10 jenis doa Kristen yang sangat Akitabiah?

Berikut 10 Jenis Doa yang Alkitabiah :

1. Doa Pribadi

Jenis doa Kristen menurut Alkitab, yang pertama adalah doa pribadi.

Doa pribadi adalah doa yang dilakukan bagi diri sendiri/bagi si pendoa. Jadi ini adalah doa untuk kepentingan pribadi.

Doa pribadi umumnya dilakukan dengan seorang diri/sendirian (lihat poin 2 di bawah).

Namun kadang juga dilakukan bersama orang lain dalam jangka waktu tertentu, di mana setiap orang yang berdoa bersama diberi kesempatan untuk berdoa bagi dirinya masing-masing (lihat poin 3 di bawah).

Kebanyakan dari kita, orang Kristen, mempraktekkan doa pribadi ketika berdoa.

Doa pribadi sebenarnya bukanlah wujud keegoisan. Sebaliknya, Allah senang dengan doa seperti ini, sebab kita datang membawa hidup dan pergumulan kita pribadi kepadaNya, serta berharap pada pertolonganNya.

Contoh doa seperti ini adalah doa Yabes, ketika ia berdoa untuk dirinya sendiri kepada Allah.

“Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: Kiranya Engkau memberkati Aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tanganMu menyertai aku, dan melindungi aku daripada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku! Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.” (1 Tawarikh 4:10)

Dalam kutipan ayat firman Tuhan di atas, Yabes berdoa kepada Allah untuk dirinya sendiri. Ia berdoa agar Allah memberkatinya berlimpah-limpah dan memperluas daerahnya.

Ia juga berdoa agar tangan Allah menyertainya dan melindunginya dari malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpanya. Dan Allah mengabulkan doa Yabes tersebut!

2. Doa Seorang Diri

Jenis doa Kristen menurut Alkitab yang kedua adalah doa seorang diri.

Doa seorang diri (bisa juga disebut “doa pribadi” dalam arti berdoa sendirian) adalah doa yang dilakukan dengan seorang diri.

Ada kalanya kita berdoa sendirian, tetapi ada kalanya juga kita berdoa bersama-sama dengan orang lain.

Dalam doa seorang diri terdapat doa pribadi, yaitu doa untuk diri sendiri, maupun doa syafaat, yaitu doa untuk orang lain (lihat poin 4 di bawah).

Contoh doa seperti ini adalah doa Tuhan Yesus, seperti dalam kutipan ayat firman Tuhan di bawah ini.

“Dan setelah orang banyak itu disuruhNya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.” (Matius 14:23)

Saat itu Tuhan Yesus berdoa seorang diri di atas bukit, setelah Ia selesai melakukan pelayananNya, termasuk memberi makan 5000 orang laki-laki, menjelang malam tiba.

3. Doa Bersama

Jenis doa Kristen menurut Alkitab yang ketiga adalah doa bersama.

Doa bersama/doa kelompok adalah doa yang dilakukan oleh beberapa orang percaya secara bersama-sama.

Pada umumnya doa seperti ini dilakukan oleh para anggota jemaat dari gereja setempat atau anggota gereja-gereja yang berbeda dalam suatu persekutuan/komunitas.

Biasanya bentuk doa seperti ini adalah doa syafaat, yaitu berdoa untuk kepentingan orang lain.

Contoh doa seperti ini adalah doa yang dilakukan sekelompok orang Kristen/murid-murid Tuhan Yesus yang pertama di Yerusalem.

Saat itu mereka berdoa kepada Tuhan untuk minta petunjuk siapa yang dipilihNya di antara dua orang yang diusulkan sebagai rasul/pemimpin baru pengganti Yudas Iskariot, yang mengkhianati Tuhan Yesus dan yang telah gantung diri.

“Mereka semua berdoa dan berkata: Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini.” (Kisah Para Rasul 1:24)

4. Doa Syafaat

Jenis doa Kristen menurut Alkitab yang keempat adalah doa syafaat.

Doa syafaat adalah jenis doa yang dipanjatkan kepada Tuhan demi orang lain; jadi di sini kita tidak berdoa untuk kepentingan diri kita sendiri, melainkan untuk kepentingan orang lain.

Di dalam setiap doa kita kepada Tuhan, sudah seharusnyalah kita berdoa bagi orang lain juga, bukan hanya untuk diri kita sendiri.

Contoh doa syafaat di Alkitab adalah doa Epafras untuk jemaat di kota Kolose, seperti dalam kutipan ayat firman Tuhan di bawah ini.

“Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antara kamu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.” (Kolose 4:12)

Alkitab penuh dengan contoh doa syafaat, di samping doa Epafras di atas.

Misalnya:

- Doa Abraham untuk kota Sodom (Kejadian 18:23-32)
- Doa Musa untuk bangsa Israel (Bilangan 14:13-19)
- Doa Tuhan Yesus untuk murid-muridNya (Yohanes 17:6-26)
- Dan doa Paulus untuk jemaat Efesus (Efesus 3:14-19).

Doa syafaat bisa dilakukan seorang diri, misalnya ketika berdoa di rumah; dan bisa juga dilakukan secara bersama-sama, misalnya sesama anggota jemaat gereja setempat.

Fokus doanya biasanya adalah: anggota keluarga, gereja setempat, gereja-gereja seluruh negeri bahkan sedunia, bangsa dan negara, kota/wilayah kita, dan sebagainya.

5. Doa Puasa

Jenis doa Kristen menurut Alkitab yang kelima adalah doa puasa.

Doa puasa adalah doa yang disertai dengan puasa, seperti doa Daniel di bawah ini.

“Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.” (Daniel 9:3)

Puasa artinya adalah perbuatan tidak makan dan/atau tidak minum dalam jangka waktu tertentu untuk suatu maksud yang bersifat rohani. Puasa biasanya disertai dengan doa, yang biasa disebut sebagai doa puasa.

Ada beberapa makna/tujuan puasa, antara lain adalah sebagai bentuk keprihatinan dan penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukan (misalnya, Daniel 9:3 seperti dalam kutipan ayat firman Tuhan di atas), untuk menambah efektivitas doa (Matius 17:21, di mana jenis roh jahat tertentu tidak dapat diusir kecuali melalui doa yang disertai dengan puasa), dan untuk semakin peka terhadap tuntunan dan kehendak Tuhan (Kisah Para Rasul 13: 2-3).

Doa puasa bisa dilakukan seorang diri, seperti yang dilakukan oleh Daniel dalam kutipan ayat firman Tuhan di atas; maupun secara bersama-sama, misalnya dengan anggota gereja setempat, seperti yang dilakukan oleh gereja di Antiokhia (Kisah Para Rasul 13: 1-3).

6. Doa Penyembuhan

Jenis doa Kristen menurut Alkitab yang keenam adalah doa penyembuhan.

Contohnya adalah seperti yang disebutkan di bawah ini.

“Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.” (Yakobus 5:14)

Dalam kutipan ayat firman Tuhan di atas dikatakan bahwa jika ada yang sakit, baiklah dipanggil seorang penatua jemaat supaya orang sakit tersebut didoakan dan sembuh.

Penatua adalah sebutan bagi pemimpin rohani pada saat itu, di bawah kepemimpinan rasul-rasul. Setelah rasul-rasul tidak ada lagi merekalah yang memimpin jemaat.

Pada dasarnya semua orang percaya adalah imam (1 Ptrus 2:9), artinya mereka bisa langsung berdoa kepada Tuhan tanpa perantaraan siapa pun, termasuk pemimpin rohani.

Namun demikian para pemimpin rohani punya kapasitas dan tanggugjawab lebih, karena mereka dipilih Tuhan untuk memimpin gerejaNya. Jadi penting untuk berada di bawah otoritas mereka, termasuk didoakan oleh mereka.

Ketika kita mengalami masa sulit, misalnya penyakit, ada baiknya kita minta didoakan oleh pemimpin rohani kita, gembala, pendeta, penatua, penginjil atau apapun sebutannya.

Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita sendiri tidak perlu lagi berdoa untuk kesembuhan kita, kita harus tetap berdoa di samping kita meminta bantuan doa para pemimpin rohani/rohaniwan.

Jadi doa kesembuhan itu bisa dilakukan secara pribadi atau secara bersama, dengan agak formal, dengan cara mengundang seorang rohaniwan/hamba Tuhan.

7. Doa Ucapan Syukur

Jenis doa Kristen menurut Alkitab yang ketujuh adalah doa ucapan syukur, seperti doa raja Daud di bawah ini.

“Ya TUHAN, oleh karena hamba-Mu ini dan menurut hati-Mu Engkau telah melakukan segala perkara yang besar ini dengan memberitahukan segala perkara yang besar itu. Ya TUHAN, tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami.” (1 Tawarikh 17: 19-20)

Suatu ketika Daud berdoa kepada Allah agar ia diizinkan untuk membangun Bait Allah. Namun, walaupun hal itu adalah niat yang mulia, Tuhan menolak keinginan Daud karena dosa Daud di hadapan Tuhan.

Akan tetapi Allah akan memilih anak kandung Daud sendiri, yang akan menggantikan dia duduk di takhtanya sebagai raja Israel, dia itulah yang akan membangun Bait Allah.

Dan bukan hanya itu, Allah juga berjanji akan mengokohkan kerajaan Daud melalui keturunannya sampai selama-lamanya.

Mendengar ini semua Daud pun bersyukur kepada Tuhan, terutama karena keturunannya akan dikokohkan Tuhan sebagai raja-raja Israel turun-temurun.

Jadi walaupun doanya untuk membangun Bait Allah ditolak oleh Allah, namun Daud tetap bersyukur karena keluarganya akan tetap menjadi raja-raja di Israel.

Doa syukur juga bisa dinaikkan ketika kita mengalami berkat-berkat Tuhan secara khusus, seperti naik gaji, naik pangkat/jabatan, diwisuda, memasuki rumah baru, dll.

Seperti halnya doa kesembuhan, doa syukur bisa dilakukan secara pribadi, tetapi bisa juga secara bersama dengan agak formal, misalnya dengan melakukan ibadah khusus dan mengundang seorang rohaniwan.

8. Doa Nazar

Jenis doa Kristen menurut Alkitab yang kedelapan adalah doa nazar.

Doa nazar adalah jenis doa dan permohonan tentang sesuatu hal kepada Allah dengan cara bernazar/berjanji akan melakukan/memberikan sesuatu kepada Tuhan, jika doa/permohonannya tersebut dikabulkan.

Contoh doa seperti ini adalah doa yang dilakukan oleh Hana, ibu nabi Samuel, ketika ia meminta seorang anak (Samuel) kepada Tuhan.

“Kemudian bernazarlah ia, katanya: TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hambaMu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hambaMu ini, tetapi memberikan kepada hambaMu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia untuk TUHAN seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” (1 Samuel 1: 11)

Hana berdoa meminta anak kepada Tuhan dan bernazar apabila Tuhan memberikan anak kepadanya, maka ia akan memberikan anak tersebut kepada Tuhan seumur hidupnya untuk melayaniNya. Tuhan mengabulkan doanya tersebut dengan memberikan Samuel kepadanya.

Dan Hana juga menepati nazarnya kepada Tuhan dengan menyerahkan Samuel kepada Tuhan sebagai pelayanNya (1 Samuel 1:1-28).

Hal bernazar memang hanya dua kali disebut di dalam Perjanjian Baru (Kisah Para Rasul 18:18 dan 21: 23-24, 26). Namun demikian kita masih bisa mempraktekkan doa nazar pada masa kini.

Jika kita ingin mengajukan suatu permohonan kepada Tuhan, kita bisa bernazar, misalnya, bahwa kita akan lebih sungguh-sungguh lagi mengikut Tuhan, atau menyerahkan sebagian harta milik kita untuk pekerjaan Tuhan, dan sebagainya.

Yang penting, janganlah sampai kita menunda-nunda memenuhi nazar kita, apalagi sampai tidak menepatinya, jika Tuhan telah mengabulkan doa kita.

Dalam Perjanjian Lama, jika seseorang menunda-nunda memenuhi nazarnya kepada Tuhan, ia dipandang berdosa (Ulangan 23:21).

Itulah sebabnya kita harus berpikir dulu matang-matang sebelum kita bernazar dalam doa kita. (Amsal 20:25).

9. Doa Semalam-malaman

Jenis doa Kristen menurut Alkitab yang kesembilan adalah doa semalam-malaman.

Doa semalam-malaman/doa semalam suntuk adalah doa yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama, yaitu semalam-malaman atau beberapa jam.

Tentu doa seperti ini tidak bisa dilakukan setiap hari, sebab setiap orang mempunyai pekerjaan / pelayanan lain yang harus dilakukan yang juga merupakan ibadah kita di hadapan Tuhan, seperti halnya doa; serta karena setiap orang harus mempunyai waktu yang cukup untuk beristirahat.

Doa seperti ini dapat dilakukan sesekali, secara rutin dalam jangka waktu tertentu, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.

Salah satu doa seperti ini adalah doa Samuel, seperti yang dikutip dalam firman Tuhan di bawah ini.

“Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian: Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku. Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.” (1 Samuel 15:10-11)

Nabi Samuel berseru/berdoa semalam-malaman kepada Tuhan setelah Tuhan menolak Saul sebagai raja Israel akibat ketidak-taatannya kepada perintah Tuhan.

Tuhan Yesus juga pernah, paling tidak dua kali, berdoa semalam-malaman (Lukas 6:12 dan Matius 14:23-25, bandingkan dengan Yohanes 6:15-17).

Demikian juga dengan Daud, ketika ia bergumul tentang anaknya yang sakit, ia berdoa sampai semalam-malaman (2 Samuel 12:16).

Doa semalam-malaman bisa dilakukan secara kolektif, misalnya dengan anggota gereja setempat; atau seorang diri, khususnya ketika kita sedang mengalami pergumulan hidup, atau ketika sangat membutuhkan campur tangan Tuhan dalam suatu hal tertentu dalam hidup kita, seperti yang dialami Samuel.

10. Doa Peperangan Rohani

“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis…. dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.” (Efesus 6:11,17,18)

Jenis doa Kristen menurut Alkitab yang terakhir adalah doa peperangan rohani.

Doa peperangan rohani adalah doa untuk memerangi kuasa-kuasa gelap/iblis dan pengikut-pengikutnya.

Dalam Efesus 6:10-18, dikatakan bahwa perjuangan setiap orang Kristen bukanlah melawan darah dan daging (manusia) melainkan melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, dan roh-roh jahat di udara.

Singkatnya: melawan iblis dan pengikut-pengikutnya, yaitu setan-setan/roh-roh jahat (iblis hanya satu, tetapi pengikutnya, yaitu roh-roh jahat/setan-setan, banyak).

Selanjutnya dalam ayat tersebut dijelaskan berbagai macam “senjata” yang dapat digunakan orang percaya untuk melawan mereka. Salah satu dari senjata-senjata tersebut adalah doa.

Melalui doa kita bisa memerangi kuasa iblis dan setan-setan/roh-roh jahat.

Iblis dan setan-setan bisa merasuk orang-orang yang belum percaya kepada Kristus. Dan untuk melepaskan orang tersebut, harus diikat terlebih dahulu “orang kuat” yang menguasainya (Markus 3:22-27), antara lain melalui doa, dan mengusirnya dalam nama Tuhan Yesus.

Iblis dan pengikutnya juga bisa mempengaruhi/mengikat orang-orang tertentu sehingga mereka tidak dapat percaya pada injil (2 Korintus 4:3-4). Oleh karena itu mereka perlu dilepaskan dari ikatan iblis dan setan-setan, antara lain melalui doa.

Mengusir setan-setan adalah salah satu kuasa yang diberikan Tuhan Yesus kepada orang-orang percaya (Markus 6:6-7; 16:17).

Namun yang tidak kalah pentingnya dalam doa peperangan rohani adalah melawan tipu muslihat iblis.

Pada dasarnya iblis sudah dikalahkan Tuhan Yesus di kayu salib melalui kematianNya (Ibrani 2:14). Dia tidak mempunyai kuasa lagi atas hidup kita.

Satu-satunya “senjatanya” saat ini adalah tipu muslihatnya. Ia hanya bisa menipu dan membohongi orang percaya, sebab ia adalah bapa segala dusta (Yohanes 8: 44).

Jika kita tidak hati-hati, kita bisa jatuh dalam kelicikan dan tipu dayanya yang halus, sebab ia juga bisa menyamar sebagai malaikat terang (2 Korintus 11:14), pada hal ia adalah kegelapan yang paling gelap.

Itulah sebabnya kita perlu berdoa, agar kita bisa memerangi tipu dayanya yang licik. Doalah “senjata pamungkas” kita dalam mengalahkan iblis.

Tidak ada komentar